Minggu, 25 Oktober 2009

ketika hati dan pikiran menjadi suatu pedoman

sebuah hati dan pikiran yang kadang merasa kalut, kenapa dan mengapa aku, yang memberikan suatu permintaan yang sebenery dari hati dan pikiran tak iklas walau secuil, dimana letak kedamaian yang sebenarnya, senyum diantara kegundahan senyum dikala sedang dibutuhkan, cahaya itu mengisinya dan memenuhi ruang yang dibutuhkan.
apa yang kau rencanakan apa yang kau sembunyikan bila senyum itu telah iklas kau beri
berikan aku waktu yang setimpal dan senyawa
setengah senyum hari ini ada pada hatimu ada pada senyummu
dan ada pada keiklasan perhatian bulan

sinar sang bulan dan mentari bukan mati tapi akan terbit di kala waktu akan tengelam,

saat itu hanya keiklasan yang ada dan didapat,
bulan selalu ada untuk mentari

dan mentari juga bakalan selalu temani bulan.

Minggu, 18 Oktober 2009

biar kutulis merah dalam hati

mencoba mengerti walau sakit yang ada pada hati pikiran dan jiwa,mungkin kosong tapi kadang pny tetesan embun dari kelopak mata yang tertetes di suatu tempat,

berikan aku arti yang penuh dengan percaya bukan kedamaian sesaat.
berikan semua indah"seindah ibu yang menyusui anaknya.
bagai burung yang sedang tersipu malu oleh langit,

antara hujan dan mendung: seperti itulah hati dan pikiran bila tiada ucap kata yang sesama. ijinkan aku memilikimu walau hanya dalam mimpi yang tak sempurna,senyumu dan tatapan mata yang aku kangenkan begitu hilang hari ini
lamunanmu menyeretku dalam singasana keheninganmu
biarkan aku memilikimu
harapanmu dan terpaan matamu tertuju dalam satu tujuan cahaya yang kadang di selimuti oleh senja dan jingga.

kembalikan :

kembalikan aku


tepati janji yang dulu


dan jangan kau buat aku menunggu